BANDAR LAMPUMG-Minggu (15/01/2023) Buah anggur buah kedongdong Buat yang lagi pade nganggur Ayo baca dong ! Seperti biasa, saya akan mulai tulisan ini dengan sebuah peribahasa Lampung. Pandai Pai, Mangei betawai (Tahu dulu, baru bertanya) Peribahasa ini bermakna bahwa Seseorang hendaknya mengetahui dulu tujuan atau cita-cita yang dia inginkan, baru ia bertanya (belajar) Bicara soal kuliner Lampung selalu tidak ada habisnya. Salah satu yang sangat penting dalam kehidupan “Ulun” Lampung adalah selalu berbuai “BAIK”, mengan bangek, pedom bangek dan ngobrol bangek (bukan "mising bangek" ya)" artinya "Makan enak, tidur enak dan ngobrol enak". Karenanya menjadi wajib apabila anda menginjakan kaki di "Tanah Lada" ini tanpa mencicipi kuliner lokalnya. Salah satu kuliner warisan leluhur, yang hingga kini masih sangat populer adalah "Gulai Taboh Kabing Kelapo”. Kuliner khas Lampung ini selalu menyimpan cerita dan sejarah tersendiri, khususnya buat saya. Gulai taboh kabing kelapa ini memang sekilas merupakan makanan berkuah santan yang memiliki tampilan mirip sayur lodeh, dengan isi kabing atau umbut kelapa. Namun demikian karena diracik dengan bumbu rempah khas yang berbeda, cita rasanya tentu sangatlah berbeda. Ulun Lampung biasanya menyajikan Gulai taboh pada berbagai acara utama. Salah satu variasi gulai taboh yang selalu saya ingat adalah Gulai Taboh Kabing Kelapa. Saat ini memang kuliner mak nyus ini sudah sangat langka karena sudah jarang orang yang menebang kelapa. Beruntung ketika saya kecil (sekitar tahun 1974an), setiap minggu kami berburu orang-orang yang menebang kelapa di daerah Gunung Sulah atau Jagabaya. Saat itu disini banyak yang menebang kelapa untuk dibuat rumah. Biasanya selesai membantu, kami dihadiahi kabing kelapa. Tidak jarang kami juga berburu kangkung atau genjer sambil ngangon kambing didaerah gunung kancil (Sekarang jadi RS Urip Sumoharjo). Wah juga terkenang saat kami berenang dinkali “mbah masem” atau kali way halim. Saat itu wat halim masih daerah kebon setai fan belum ada perumnas. Wah ini kalau diceritakan bisa dua buku deh ! Sesampai di rumah, biasanya ibunda (Syahroh) segera mengolah kabing yang dibawa menjadi kuliner khas Lampung yang lezat. Tak mengherankan saya dapat menjamin kuliner ini akan membuat lidah anda tak berhenti berdecap kagum. Mak Nyus Nyus Nyus ! Hal lain yang bisa membuat rasa gulai taboh begitu unik adalah apabila kita tambahkan “ikan baung asap atau tetelan daging”. Dengan tambahan ikan ini menimbulkan cita rasa yang lebih kuat. Bagi keluarga kami "Lampung Pepadun" biasanya menggunakan ikan "asap" sungai, seperti ikan baung atau gabus. Saya sangat beruntung, kemarin salah seorang adik saya mengirimkan Kabing Kelapa yang katanyaa dari Kalianda. Tentu sata sangat bergembira mendapatkan oleh-oleh ini. Tanpa Buamg wakti saya Jangan lupa kirim ke papah-mamah ya dik”, ujarku. Dalam kesempatan ini secara khusus saya sampaikan harapan semoga kelak kuliner-kuliner khas Lampung dapat menjadi tuan rumah di Bumi Juwa Jurai. Mie instant rasa gulai taboh". Karenanya, mampir ke Lampung? Jangan Lupa Cicip Gulai Taboh Lampung yang wow BANGET. Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah peribahasa: Kekalau ulek jadei gattau, tulung jadei batang arei (Semoga usaha yang kecil ini akan menjadi suaru yang besar nantinya). Ingat !, Dang lupo BAHAGIA geh. Prof. ADMI SYARIF, PhD GLr. Rago Mergo Bahan: - Kurang lebih 1 kg gabin atau umbut kelapa - 1/2 kg ikan baung panggang - 1/4 ltr santan - Minyak goreng secukupnya Bumbu yang dihaluskan: -1 sendok teh ketumbar - 5 siung Bawang putih - 10 siung Bawang merah - 5 Cabe merah - 3 cm kunyit - 3 cm jahe - Garam secukupnya - Gula aren secukupnya Cara Membuat: Langkah 1 - Potong kecil kabing kelapa yang muda, jangan terlalu tipis lalu cuci bersih - Rebus kabing dalam air mendidih yang sudah ditaburi garam selama 20 menit, kemudian tiriskan. Langkah 2 Rendam ikan panggang yang sudah dicabik-cabik ukuran sedang, dalam air panas. Langkah 3 - Bumbu yang telah dihaluskan kemudian ditumis. - Ketika tumisan bumbu sudah berbau harum maka masukkan santan. Tambahkan gula aren, penyedap secukupnya dan 5 helai daun salam, diaduk terus sampai bumbu bercampur merata dengan santan. - Masukkan ikan baung, sampai santan mendidih dan ikan panggang melunak. - Terakhir masukkan gabin, dimasak selama 10 menit Tahapan terakhir adalah mencicipi kuah kabing. Jika rasa sudah sesuai dengan selera saudara, maka gulai gabin ikan panggang baung siap disuguhkan bersama nasi hangat. - BANGIK TEMON !