Loading...

  • Sabtu, 02 Agustus 2025

Kisah Ramadhan di Singapura: Tetap Bisa Berburu Takjil

SIngapura
 
Prof. Admi Syarif, PhD
Dosen Unila dan tukang tulis
 
Saat ini, kita sudah memasuki akhir dari bulan Syaban, bulan ke delapan dalam penanggalan hijriah, yang menandakan semakin dekatnya bulan Ramadhan. Tidak terasa, hari Senin atau Selasa minggu depan kita sudah akan memasuki bulan ramadhan 1445 H. Bulan Ramadhan merupakan yang selalu dinantikan oleh umat muslim seluruh penjuru dunia. Bulan ini memiliki keutamaan dan keistimewaan besar di antara bulan-bulan yang lain. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.
 
Pada bulan ramadhan, muslim diwajibkan berpuasa sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Di Indonesia, seperti biasa, umat muslim mulai dengan berbagai persiapan menyambut hadirnya bulan puasa yang dinanti-nanti. Akhir pekan ini jalan di seputar kota Bandar Lampung sudah mulai macet dipenuhi masyarakat yang ingin berbelanja persiapan puasa. Di dekat rumah, pedagang kelapa muda terlihat sudah menumpukan ribuan butir kelapa untuk dagangan selama bulan puasa.
 
Bagaimana suasana berpuasa di Singapura ? Saya kebetulan merasakan dua kali berpuasa di negeri Singa ini, karena menanti kelahiran ananda Tasya (2010 - 2012). Selama di Singapura kami tinggal bersama di apartmen adik kami yang menjadi pimpinan Bank BNI di sana. Berikut ceritanya !
Kemeriahan Ramadhan juga terasa syahdu di negara tetangga kita, Singapura. Bahkan pengalaman saya, dari beberapa hari sebelum masuknya bulan puasa, kapal cepat yang menyeberangkan penumpang dari Batam center ke Singapura sudah mulai penuh.Singapura yang sebagian penduduknya muslim beretnis melayu menyambut Ramadan dengan begitu meriah. Pada berbagai sudut kota, terutama kawasan muslim sangat terasa berbagai pernak-pernik khas ramadhan. Suasana ini menurut saya seolah menggambarkan bahwa tidak hanya penduduk muslim negeri Singa ini yang menyambut suka cita ramadhan.
 
Sepanjang jalan daerah Bedok atau Geylang selain dipenuhi pernak-pernik, juga mulai bersiap menjadi pusat bazar dan kuliner untuk buka puasa. Kawasan ini memang dikenal sebagai wilayah pemukiman Melayu tertua sekaligus komunitas muslim terbesar di Singapura. Menariknya, setiap memasuki bulan Ramadhan, akan banyak acara m menarik yang diadakan di sekitar Geylang.
 
Menjelang ramadhan saat itu (beberapa tahun lalu), saya dan istri mengunjungi kawasan Geylang Serai yang dikenal dengan Kampung Melayu. Daerah ini menjadi sangatt ramai. Di sana didirikan ratusan tenda untuk berjualan khusus bulan Ramadan. Ucapan selamat puasa pun terpampang pada berbagai spanduk di Singapura. Pasar Geylang memang dikenal sebagai pusat berkumpulnya orang melayu dan Indonesia. Disini dijual aneka takjil fan kuliner khas melayu.
 
Di pasar ini kita menjumpai beragam buah-buahan, seperti durian, rambutan, kelengkeng, dan duku. Karena bulan-bulai seperti ini adalah musim durian, pastinya kita dapat melihat berjejer durian musang king yang menggoda mata. Berbagai makanan juga dijual di sini. Mulai dari masakan khas melayu, nasi lemak hingga berbagai masakan Indonesia seperti soto ayam, sate, mi bakso dan lainnya. Tersedia juga gorengan singkong, ubi, dan pisang.Saya sempat mencoba gorengan cempedak yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Satu lagi menu khas Malaysia yang dapat kita nikmati saat buka puasa adalah gulai tulang kaki kambing pedas yang sangat menggugah selera. Pasa sore hari, di tempat ini juga akan menjadi pusat bazar yang menjual juadah (kue) sebagai menu berbuka.Selama bulan puasa, Geylang biasanya ramai mulai jam empat sore. Sebagai catatan waktu buka puasa di Singapura adalah pukul 19.30 waktu setempat. Kawasan Geylang memang dikenal sebagai kawasan yang menyediakan makanan halal. Tempat ini bisa dicapai dengan bus nomor 7 atau sekitar 30 menit dari Lucky Plaza, Orchard road.
 
Untuk menikmati suasana Ramadan di Singapura, saya dan sang pujaan hati (Yulia) beberapa kali berbuka di Geylang atau Bedok. Biasanya kami berangkat dari rumah sekitar jam empat sore. Tujuan utama kami adalah berbuka puasa di Geylang dan mencoba berbagai masakan khas mulai dari berbagai masakan india, nasi lemak tentunya es durian. Seperti halnya di Indonesia, disini dijual cendol, cincau, timun suri, dan khas Ramadan lainnya. Harga makanan di sini pastinya sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan di begeri kita 62. Yang pasti saya melihat juga aura bahagia menyambut Ramadan di sini.
 
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan 1445 H. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Semoga kita semua diberikan kesehatan dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini. Nantikan tulisan berikutnya Puasa di Malaysia. Jangan lupa untuk terus berbuat baik.
 
Foto: koleksi pribadi

Tentang Penulis
Penulis di Admisyarifnews Sejak 01 February 2025
Lihat Semua Post