Loading...

  • Sabtu, 02 Agustus 2025

Lakkut (Kerak Nasi) : Nikmat Sederhana dari Periuk

Lakkut alias Kerak Nasi
oleh Prof. Admi Syariif, PhD
 
Malam ini, seusai makan malam, saya mendapatkan kiriman sebuah foto periuk nasi yang sedang dimasak diatas tungku kayu. Pada foto tersebut tertulis yang pernah masak nasi dalam periuk pasti tau nikmatnya kerak. Foto ini tentu saja membangkitkan cerita nostalgia di era 70-80an, saat bersama adik-adik berebut menikmati kerak, yang dalam bahasa Lanpungnya disebut lakkut.
 
Menikmati lakkut yang diberi air atau kuah gulai taboh bersama keluarga dengan ditemani sambal terasi menggala dan sedikit ikan asin pastilah menjadi cerita nostalgia yang begitu indah. Dalam masyarakat Lampung, hal ini disebut dengan mepput lakkut. Apalagi kalau kuahnya dari gulai taboh kulak kukut dan belusuk.
Ketika nasi dimasak di atas api, bagian bawah periuk kadang menghasilkan lapisan nasi yang sedikit keras, berwarna kecokelatan, dengan aroma khas yang membangkitkan selera. Kerak nasi ini, bagi sebagian orang, adalah kejutan kecil yang dinanti-nanti. Setelah nasi diangkat, kerak itu biasanya terlepas dengan sedikit usaha, kadang dengan bantuan air panas untuk melunakkannya.
 
Di balik kemewahan masakan modern, ada rasa nostalgia yang tak tergantikan: kerak nasi di dasar periuk. Sesuatu yang sederhana, tapi menyimpan kehangatan cerita masa lalu dan kelezatan unik yang sering kali luput dari perhatian.Nikmatnya kerak nasi semakin sempurna ketika dicampur dengan air. Proses sederhana ini mengubah kerak yang awalnya keras menjadi lembut, namun tetap mempertahankan tekstur khasnya. Tambahkan sambal—pedas, asam, atau manis, sesuai selera—dan lahirlah perpaduan rasa yang memikat.
Rasanya? Sebuah ledakan kenikmatan sederhana: gurih dari nasi yang sedikit gosong, berpadu dengan pedas dan segar dari sambal. Setiap suap terasa seperti kembali ke masa kecil, saat makan bersama keluarga di rumah yang penuh tawa.
 
Mungkin kerak nasi bukan makanan mewah, tetapi ia telah menghadirkan simbol kehangatan, keintiman, dan kreativitas dapur sederhana dalam keluarga. Cerita kerak ini menjadikan bukti bahwa kelezatan sejati tidak selalu berasal dari makanan yang mahal.Jadi, lain kali Anda menemukan kerak nasi di dasar periuk, jangan buru-buru mencucinya. Tambahkan air, ambil sambal, dan nikmati momen mepput lakkut yang tentu saja menghadirkan kebahagiaan yang tak tergantikan.

Tentang Penulis
Penulis di Admisyarifnews Sejak 01 February 2025
Lihat Semua Post