Loading...

  • Minggu, 03 Agustus 2025

Sarapan Pagi dengan Peuyeum (Bukan Peuyem-puan) Bandung: Kenikmatan dan Kesehatan dalam Satu Gigitan

Peuyem Bandung, I like it very much

Oleh: Prof. Admi Syarif, PhD

 

Ah, Bandung memang bukan Peuyem-puan (baca Perempuan) saja yang manis-manis, kulinernya juga “Maknyus and Manis” he he he ?

 

Ketika berbicara tentang kuliner khas Kota Bandung, peuyeum selalu menjadi salah satu yang tak boleh dilewatkan. Saat kuliah di Bandung, 40 tahun lalu, peuyem merupakan oleh-oleh yang tak pernah terlupakan untuk dibawa pulang ke Lampung. Makanan ini bukan hanya sekadar jajanan tradisional, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Sunda yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Aroma khasnya, rasa manis yang legit, serta teksturnya yang lembut membuat peuyeum tetap dicintai hingga kini, meskipun banyak makanan modern bermunculan.

Seperti halnya makanan tradisional lainnya, peuyeum memiliki tempat tersendiri dalam budaya Sunda. Tak jarang, makanan ini menjadi simbol kebersamaan dalam berbagai acara keluarga dan hajatan. Bahkan, dalam beberapa adat, peuyeum sering kali disajikan sebagai suguhan wajib. Saking terkenalnya, peuyeum Bandung pernah diabadikan dalam sebuah lagu Sunda berjudul “Peuyeum Bandung”, yang dipopulerkan oleh penyanyi Nining Meida. Liriknya menggambarkan betapa nikmat dan terkenalnya makanan ini:

 

Di mana-mana di kampung di kota

’Tos kakoncaran, duh nikmat rasana

Sampeu asalna nu direka-reka

Naon namina, duh matak kabita

Peuyeum Bandung kamashur pangaos

’Teu luhur ku sadaya kagaleh

Sepuh jeung murang kalih

Mangga cobian ulah panasaran

Peuyeum ti Bandung henteu sembarangan

 

Dari lirik tersebut, kita bisa melihat bagaimana peuyeum Bandung digambarkan sebagai makanan yang populer di berbagai tempat, baik di kampung maupun di kota. Tidak hanya orang tua, anak-anak pun bisa menikmati peuyeum dengan rasa yang khas dan harga yang terjangkau. Peuyeu memang dikenal sejak jaman "ho'.

 

Meskipun banyak yang menyebut peuyeum sebagai tape, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya. Tape singkong biasanya memiliki tekstur yang lebih lembek dan basah, sedangkan peuyeum lebih kering dan bisa digantung tanpa berubah bentuk. Proses pembuatan peuyeum memerlukan ketelitian dan keterampilan. Tidak sembarang singkong bisa dijadikan peuyeum. Singkong yang dipilih harus berkualitas baik, biasanya dari varietas mentega yang memiliki tekstur lebih pulen dan rasa lebih manis. Menurut cerita bu Euis, ibu kost saya di Taman Sari Bawah (Belakang Unisba), Tahapan pembuatan peuyeum tidaklah sembaarangan. Singkong yang digunakan harus segar dan tidak mengandung banyak serat. Setelah dikupas, singkong dicuci bersih agar bebas dari getah dan kotoran. Singkong yang sudah direbus kemudian ditaburi ragi tape dan disusun dalam wadah tertutup. Proses fermentasi ini berlangsung selama beberapa hari. Masih teringan buEuis juga rajin membuat tape ketan.

Setelah proses fermentasi inilah kita akan mendapati peuyeum dengan rasa manis alami dan tekstur yang lembut. Tentu saja Peuyeum bisa langsung dimakan atau diolah menjadi berbagai makanan lain, seperti peuyeum goreng atau peuyeum bakar,.

 

Dulu, jika ingin pulang ke Lampung, saya membeli peuyeum sebagai oleh-oleh, dengan mudah di Pasar Baru Bandung. Tahun lalu ketika wisata ke Bandung, kita bisa mendapati  outlet atau toko oleh-oleh yang menjual peuyeum, terutama di sekitar Gerbang Tol Pasteur, tempat strategis bagi wisatawan yang baru tiba atau hendak meninggalkan Bandung.

 

Biasanya, peuyeum dijual dalam keranjang bambu atau besek, dengan berat sekitar dua kilogram per kemasan. Harga peuyeum cukup terjangkau, sekitar Rp15.000 per kilogram. Namun ingat gaes, agar tidak terlalu lembek saat tiba di Lampung, pilih peuyeum yang masih agak mentah atau keras.

 

Selain lezat, peuyeum juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Karena melalui proses fermentasi, peuyeum mengandung probiotik yang baik. Meski kini banyak makanan kekinian berbahan dasar singkong, seperti brownies singkong hingga roti berbahan singkong, peuyeum Bandung tetap memiliki tempat di hati. Buat ente yang berkunjung ke Bandung, “tong hilaf” (jangan lupa) memasukkan peuyeum ke dalam daftar oleh-oleh wajib. Rasanya yang manis, teksturnya yang lembut, serta manfaat kesehatannya menjadikan peuyeum sebagai camilan yang lezat dan bergizi.

 

Selamat menikmati peuyeum Bandung, camilan khas yang tak hanya enak menemani "Ngopi" pagi, tapi juga menyehatkan!

Tentang Penulis
Penulis di Admisyarifnews Sejak 01 February 2025
Lihat Semua Post